Seorang muda
di tepi sabana
Menatap
lepas pertemuan ujung daun dan langit biru
Pada mereka
diajaknya bicara
Tentang hari
yang tiba dan berlalu
“…….inilah
kehidupan.”
Dikatupkannya
matanya
Menangkap
rangkaian kata-kata itu
Desah nafasnya
lalu mengalun merdu
Iringi
perlahan gerak kelopak mata
Angin, lalu
hentikan percakapan mereka
Diusapnya
sekali rambutnya
Lalu berdiri,
masih menatap ujung daun dan langit biru
Walau tak
mampu mengulang kata-kata itu
Tetapi
batinnya mengerti sudah
Jangan berduka, jangan bersedih
Tuhan tak ciptakan manusia sendiri
Jangan berduka, jangan bersedih
Tuhan tak ciptakan kehidupan sekali
Ia pun pergi berlalu
Kembali menelusuri waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar